AGEN PERUBAHAN SMAN OEKOLO MENGIKUTI BIMTEK PROGRAM ROOTS
Sebanyak 30 Peserta Didik SMAN OEKOLO yang terpilih sebagai Agen Perubahan Pencegahan Perundungan (bullying) mengikuti BIMTEK di SMAN OEKOLO yang diselenggarakan pada sore hari pada setiap hari senin dan kamis hingga berpuncak pada tanggal 28 Oktober 2022. Program Roots merupakan kerjasama Kemendikbudristek dengan UNICEF Indonesia dan mitra melaksanakan program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah “Roots Indonesia” ke lebih dari 1.800 SMP dan SMA Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan.
Sebelum para Agen Perubahan mengikuti BIMTEK terlebih dahulu para Fasilitator telah mengikuti BIMTEK secara daring yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek dan UNICEF Indonesia. Guru yang menjadi Fasilitator yakni Bartimeus Nainabu, S.Pd dan Emiliana Usfinit, S.Pd. Para Fasilitator membekali peserta sebagai Agen Perubahan dengan materi-materi yang diperoleh dan pengalaman yang dimiliki.
Pada hari ini senin, 03 Oktober 2022 bertempat di ruang guru SMAN OEKOLO, Kepala Sekolah (Maximus Abainpah, S.Pd) membuka secara resmi kegiatan BIMTEK Program Roots Pencegahan Perundungan Bagi Agen Perubahan. Dalam sambutannya bahwa "Salah satu permasalahan yang selalu menghantui adalah perundungan atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying. Perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus. Di lingkungan pendidikan sendiri, tidak jarang tindakan perundungan ditemukan. Entah perundungan yang dilakukan antarpeserta didik, antarguru, peserta didik kepada guru, atau bahkan guru kepada peserta didik. Untuk ikut sebagai Fasilitator dan Agen Perubahan memiliki tanggungjawab moril dalam upaya pencegahan Perundungan. Maka sangat diharapkan agar dapat mengikuti kegiatan ini secara baik agar dapat disebarkan luaskan secara baik kepada seluruh warga sekolah atau sebagai warga sekolah harus memiliki rasa simpati dan juga empati kepada warga sekolah lainnya. Pada intinya, apapun cara yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mencegah dan mengatasi perundungan akan sukses dan berhasil apabila seluruh ekosistem sekolah turut mendukung. Oleh karena itu, mari bergandengan tangan dan selamat mengikuti kegiatan ini sehingga kita dapat memberantas tindak perundungan di sekolah".
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini