BERITA

Detail Berita

Fasilitasi dan Advokasi Pencegahan Anak Rentan Putus Sekolah (ARPS) Agar Tidak Putus Sekolah

Selasa, 13 Juni 2023 13:23 WIB
737 |   -

Foto : Para Kepala Sekolah selaku Peserta Kegiatan

Kepala Sekolah SMAN OEKOLO Kabupaten Timor Tengah Utara (Maximus Abainpah, S.Pd) menghadiri kegiatan Fasilitasi dan Advokasi Pencegahan Anak Rentan Putus Sekolah (ARPS) Agar Tidak Putus Sekolah tahun 2023 Provinsi Nusa Tenggara Timur di Hotel The Jayakarta Suites Komodo- Flores. Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berkolaborasi dengan pemerintah daaerah untuk mencegah terjadinya siswa putus sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk : Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada Stakeholder terkait Gerakan Pencegahan Siswa Rentan Agar Tidak Putus Sekolah, Melakukan berbagi praktik baik Gerakan Pencegahan Siswa Rentan Agar Tidak Putus Sekolah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Menyusun rencana tindak lanjut terkait Gerakan Pencegahan Siswa Rentan Agar Tidak Putus Sekolah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Mewujudkan kerja sama yang baik dan komitmen yang kuat antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rangka pencegahan siswa rentan putus sekolah. 


Jumlah kepala sekolah yang hadir sebanyak  91 orang yang berasal dari kabupaten se provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 12 - 15 Juni 2023. Dalam kegiatan ini dilaksanakan beberapa sesi diskusi dalam beberapa materi yakni gerakan mencegah siswa rentan agar tidak putus sekolah, berbagi praktik baik pencegahan ARPS, strategi pencegahan anak rentan putus sekolah, Seni Melayani "Memanusiakan Manusia" serta Rencana Tindak Lanjut Gerakan Pencegahan ARPS. Secara Nasional pada tahun 2023, gerakan ini dilaksanakan pada 3 provinsi sasaran yaitu Provinsi Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Aceh. 

Foto : Peserta Kegiatan dari Kabupaten Timor Tengah Utara


Dalam kegiatan tersebut perlu adanya peran sekolah dalam pencegahan tersebut yakni Melakukan sosialisasi, fasilitasi, dan advokasi kepada guru dan warga sekolah untuk meningkatkan pemahaman terhadap tantangan dan penanganan anak tidak sekolah, serta pencegahan siswa rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah; Membentuk tim pencegahan siswa rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui Surat Keputusan (SK) kepala sekolah; Tim pencegahan siswa-siswi rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah menyusun program kerja pencegahan siswa-siswi rentan putus sekolah; Tim pencegahan siswa rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah melakukan identifikasi siswa-siswi yang rentan putus sekolah. Identifikasi dilakukan berdasarkan data ketidakhadiran, perilaku bermasalah/ indisipliner, dan perkembangan akademis siswa; Tim pencegahan siswa rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah bekerja sama dengan guru melakukan analisis penyebab utama mengapa siswa-siswi tersebut mengalami permasalahan ketidakhadiran, perilaku bermasalah/indisipliner, dan perkembangan akademis siswa yang terganggu; Tim pencegahan siswa rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah melakukan pendampingan intensif kepada siswa-siswi rentan putus sekolah, dengan target utama agar siswa-siswi tersebut dapat menyelesaikan sekolah mereka; Tim pencegahan siswa rentan putus sekolah agar tidak putus sekolah berkoordinasi dengan orang tua siswa dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa rentan putus sekolah; Sekolah melakukan evaluasi berkala untuk mengukur efektifitas program pencegahan siswa rentan putus sekolah; Sekolah berusaha membangun lingkungan sekolah yang kondusif yang mendukung peningkatan kualitas belajar siswa, dimana guru mempunyai tujuan melayani siswa dalam peningkatan kualitas belajar mereka serta membangun hubungan personal yang baik (saling memahami, saling mendukung, setara dan tidak hierarkis); Sekolah melakukan gerakan/kampanye anti putus sekolah. Namun juga perlu adanya peran aktif dari semua pihak baik orang tua, masyarakat dan pemerintah. *(adm)


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini